Hallo ...
Disini saya akan menceritakan pengalaman saya liburan ke Pulau Gili Labak. Enjoy !!!
Pulau Gili Labak terletak di sebelah tenggara pulau Puteran atau Pulau Madura. Baru-baru ini disana banyak dijadikan sebagai tempat untuk berwisata bersama keluarga. Saya sendiri tertarik untuk menuju Pulau Gili Labak Hehehee ..
Saya berangkat dari rumah pukul 4 sore dan langsung menuju rumah teman yaitu tempat dimana saya bersama rombongan kumpul. Saya dan rombongan berjumlah 5 orang. Dari sana kita berangkat pukul 16.30 WIB. Perjalanan ditempuh dengan perjalanan darat (motor) menuju ke arah timur yaitu Pelabuhan Kalianget. Dari Pelabuhan Kalianget, kita menyeberang ke Pulau Talango dengan menggunakan kapal Tongkang dengan biaya Rp. 4000/motor. Lama perjalanan sekitar 15 menit. Setelah saya dan rombongan berada di Pulau Talango, kita langsung menuju ke arah timur yaitu ke arah pelabuhan utara Pulau Talango yang akan mengantarkan kita ke Pulau Gili Labak. Lama perjalan ke pelabuhan sekitar 20 menit. Setelah sampai di pelabuhan, teman kami yang berasal dari Pulau Talango (Sandi) ternyata sudah menyambut saya dan rombongan. Motor kami dititipkan ke rumah Sandi yang dekat dengan pelabuhan. Kita langsung mengemas barang-barang ke atas kapal yang sudah disediakan. Biayanya yaitu Rp. 400.000/ kapal. Jadi tiap kepala ditarik sumbangan Rp. 80.000. Kita berangkat pukul 18.00 setelah sholat magrib. Cukup lama perjalanan dari Talango ke Pulau Gili Labak, yaitu sekitar 2 jam. Di kapal, kami ditemani dengan siulan angin dan teriakan ombak yang tiap saat tambah lama tambah keras. Tidak lupa juga bintang-bintang yang indah menemani perjalanan malam kami yang panjang ini. Sesekali saya dan rombongan secara bergantian mengeluarkan candaan-candaan agar suasana jadi lebih hidup dan yang pasti tidak garing.
Dua jam telah berlalu, kami sampai juga di Pulau Gili Labak. Suasana malam disana sepi dan tidak ada listrik, tetapi tidak begitu mencekam. saya dan rombongan langsung diarahkan ke salah satu keluarga Sandi yang ada disana. Kami disambut hangat oleh keluarganya. Makan, minum, smapai bantal untuk tidur pun sudah disediakan oleh mereka. Sesekali kami bertanya-tanya tentang Pulau Gili Labak supaya suasana tambah cair. Hari bertambah malam dan kami pun memutuskan untuk tidur dan berharap esok kami dibangunkan oleh sinar sang mentari. Keesokan harinya kami bangun pukul 04.15 WIB dan mentari belum menyinari pulau indah ini. Kami memutuskan untuk pergi ke bibir pantai untuk berjalan-jalan sambil menunggu sunrise yang akan menyapa kami. Apa yang terjadi ? Ternyata matahari ditutupi oleh awan mendung. Ya jadinya kita tidak bisa melihat indahnya sunrise di pulau ini. Tapi tak apalah, ini hanya satu dari sekian banyak keindahan yang ada disini. Hari semakin siang ternyata benar kata orang, disini adalah surga tersembunyi bagi kamu-kamu yang akan snorkling dan diving. Terumbu karang sudah berjajar mengelilingi pulau ini dan rombongan ikan pun mencoba mengalihkan perhatian kami dengan cara melompat-lompat secara bersamaan. Satu kata untuk pulau ini : AMAZING !!. Ini membuktikan bahwa Madura khususnya Sumenep tidak kalah hebat dalam wisata bawah lautnya dengan pulau-pulau lainnya seperti Gili Trawangan, Gili Ketapang, dan Gili-gili lainnya yang ada di Indonesia. Setelah puas bermain dengan air, Sandi menawarkan kepada kami buah degan segar yang langsung diambil dari pohonnya. Tidak berpikir lama, kami langsung mengiyakan tawaran itu. Berenang sudah, Makan es degan sudah, tinggal mandi untuk membersihkan badan kami dari air laut. Apa yang terjadi ? ternyata air disini bukanlah air tawar, tetapi air asin. Sungguh saya tidak percaya, pulau seindah ini tidak ada tiang-tiang listrik dan air bersih pun juga tidak ada. Miris sekali melihat keadaan seperti ini. Saya pribadi berpesan kepada PEMERINTAH DAERAH untuk melihat kelangsungan hidup dari masyarakat disana, jangan hanya kepentingan-kepentingan pariwisatanya yang di manfaatkan dan menyisakan sampah-sampah yang membuat masyarakat disana resah. Masyarakat Gili Labak perlu kehidupan yang layak juga bapak dan ibu penguasa. Semoga para penguasa membaca ini dan mengabulkan permintaan kecil saya. Amin
Setelah semua selesai, kami langsung prepare mengemas barang-barang kami untuk kembali lagi ke rumah masing-masing. Waktu sudah menunjukkan pukul 14.30 WIB dan kami berpamitan kepada keluarga disana yang sudah menyediakan kebutuhan-kebutuhan kami dari awal kami mengijakkan kaki. Pulau kecin nan indah ini menyediakan surga kecil bagi kami. Semoga kami bisa kembali mengunjungi GILI LABAK. Thank's GILI LABAK. See You Next Time .....
*) Rute Perjalanan :
Alun-alun kota Sumenep ---> Pelabuhan Kalianget ---> Pulau Talango ---> Pelabuhan Utara Talango ---> Pulau Gili Labak
*) Oleh-oleh :
|
Hidden Paradise |
|
Rombongan |
|
Gili Labak |
|
Di atas kapal |
|
Suasana Bawah Laut |
|
Gili Labak |
|
Gili Labak |
|
Gili Labak |
|
Gili Labak |
|
Gili Labak |
|
Gili Labak |
|
Gili Labak |
*) Sedikit suasana perjalanan pulang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar